Tuesday 25 October 2011

England ~ A Dream that Comes True

Aku sudah mencintai Bahasa Inggris sejak dulu. Sejak aku pertama kali mengenal lagu-lagu Backstreet Boys yang diputar di radio dan mencoba menyanyikan setiap baris lirik lagunya dengan teknik 'asal dengar'. Sejak itulah Bahasa Inggris sudah menjadi hasrat terselubung yang belum aku sadari keberadaanya. Sampai akhirnya aku mendengar pujian yang dilontarkan oleh salah seorang guru Bahasa Inggris di bangku sekolah menengah atas tentang kemampuanku berbahasa, aku pun tahu bahwa inilah yang akan menjadi duniaku. Dan benarlah prediksi itu, saat melihat hasil ujian masuk perguruan tinggi negeri yang jelas tanpa persiapan karena hal itu tidak lebih dari sebuah keputusan mendadak yang aku ambil setelah ibuku berkata, "coba saja dulu, siapa tahu rejeki kamu. Meskipun tidak belajar, inshAllah bisa tembus", dan melihat namaku dibarisan daftar nama mereka yang diterima, aku menjadi sangat yakin dengan pilihanku saat itu.

Saat mempelajari suatu bahasa asing, entah faktor apa yang akan membuatmu secara otomatis menyukai budaya dan tradisi negara dimana bahasa itu digunakan. Sama halnya dengan aku. Aku mencintai bahasa Inggris dan aku sangat menyukai budaya dan tradisi negeri-negeri barat seperti Amerika dan Inggris. Aku selalu berangan bagaimana rasanya bila suatu saat aku bisa berkunjung ke negeri tersebut dan benar-benar mengalami apa yang selama ini hanya bisa aku lihat di televisi. Aku selalu bermimpi dan terus bermimpi. Sampai akhirnya tibalah hari itu. Hari dimana seorang teman mengatakan bahwa aku akan segera berangkat ke Inggris sebagai salah satu program hubungan sekolah kami. Rasa tidak percaya dan ragu pun datang menghampiri. Apakah aku seberuntung itu? Well, after all I really must admit I AM THE LUCKIEST PERSON EVER!

Dimulailah perjalanan mimpiku pada tanggal 7 Oktober 2011. Berangkat melalui Bandara Internasional Juanda dengan penerbangan pukul 08:50 WIB, hatiku bergejolak tidak karuan. Rasanya seperti sedang dalam misi menjalani sebuah mimpi namun dengan level kesadaran 100%. Tiga jam kemudian sampailah aku di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Aku hanya mempunyai satu jam untuk berpindah ke pesawat selanjutnya yang akan membawaku ke Stansted Airport, London. Tidak aku sia-siakan waktu satu jam tersebut. Berjalan sambil setengah berlari aku menuju konter bagasi. Lega rasanya saat tahu aku tidak akan ketinggalan pesawat.

Pada pukul 21:30 waktu setempat, setelah 14 jam perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya aku pun menginjakkan kaki untuk pertama kali di atas tanah milik Ratu Elizabeth tersebut. Rasa syukur tidak berhenti mengaliri setiap sel dalam tubuhku. Tanpa ridho yang Maha Kuasa, semua ini hanya akan menjadi angan. Bahkan jujur sampai detik ini pun rasa puji itu tidak hilang. Selain sekolah partner yang terletak di kota Bury St Edmunds, aku juga mendatangi beberapa tempat sarat histori dan rekreasi seperti The Buckingham Palace, Windsor castle, House of Commons, Big Ben, The London Eye, Cambridge dan The Sherlock Holmes Museum. Dreams do come true, fellas! Dan inilah beberapa foto yang ingin aku bagi dengan keluarga, sahabat dan kawan sejawat. Semoga bisa menjadi inspirasi bahwa mimpi memang kadang bisa menjadi kenyataan. So keep on dreaming, it's sometimes worth it!










No comments:

Post a Comment

Tuesday 25 October 2011

England ~ A Dream that Comes True

Aku sudah mencintai Bahasa Inggris sejak dulu. Sejak aku pertama kali mengenal lagu-lagu Backstreet Boys yang diputar di radio dan mencoba menyanyikan setiap baris lirik lagunya dengan teknik 'asal dengar'. Sejak itulah Bahasa Inggris sudah menjadi hasrat terselubung yang belum aku sadari keberadaanya. Sampai akhirnya aku mendengar pujian yang dilontarkan oleh salah seorang guru Bahasa Inggris di bangku sekolah menengah atas tentang kemampuanku berbahasa, aku pun tahu bahwa inilah yang akan menjadi duniaku. Dan benarlah prediksi itu, saat melihat hasil ujian masuk perguruan tinggi negeri yang jelas tanpa persiapan karena hal itu tidak lebih dari sebuah keputusan mendadak yang aku ambil setelah ibuku berkata, "coba saja dulu, siapa tahu rejeki kamu. Meskipun tidak belajar, inshAllah bisa tembus", dan melihat namaku dibarisan daftar nama mereka yang diterima, aku menjadi sangat yakin dengan pilihanku saat itu.

Saat mempelajari suatu bahasa asing, entah faktor apa yang akan membuatmu secara otomatis menyukai budaya dan tradisi negara dimana bahasa itu digunakan. Sama halnya dengan aku. Aku mencintai bahasa Inggris dan aku sangat menyukai budaya dan tradisi negeri-negeri barat seperti Amerika dan Inggris. Aku selalu berangan bagaimana rasanya bila suatu saat aku bisa berkunjung ke negeri tersebut dan benar-benar mengalami apa yang selama ini hanya bisa aku lihat di televisi. Aku selalu bermimpi dan terus bermimpi. Sampai akhirnya tibalah hari itu. Hari dimana seorang teman mengatakan bahwa aku akan segera berangkat ke Inggris sebagai salah satu program hubungan sekolah kami. Rasa tidak percaya dan ragu pun datang menghampiri. Apakah aku seberuntung itu? Well, after all I really must admit I AM THE LUCKIEST PERSON EVER!

Dimulailah perjalanan mimpiku pada tanggal 7 Oktober 2011. Berangkat melalui Bandara Internasional Juanda dengan penerbangan pukul 08:50 WIB, hatiku bergejolak tidak karuan. Rasanya seperti sedang dalam misi menjalani sebuah mimpi namun dengan level kesadaran 100%. Tiga jam kemudian sampailah aku di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia. Aku hanya mempunyai satu jam untuk berpindah ke pesawat selanjutnya yang akan membawaku ke Stansted Airport, London. Tidak aku sia-siakan waktu satu jam tersebut. Berjalan sambil setengah berlari aku menuju konter bagasi. Lega rasanya saat tahu aku tidak akan ketinggalan pesawat.

Pada pukul 21:30 waktu setempat, setelah 14 jam perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya aku pun menginjakkan kaki untuk pertama kali di atas tanah milik Ratu Elizabeth tersebut. Rasa syukur tidak berhenti mengaliri setiap sel dalam tubuhku. Tanpa ridho yang Maha Kuasa, semua ini hanya akan menjadi angan. Bahkan jujur sampai detik ini pun rasa puji itu tidak hilang. Selain sekolah partner yang terletak di kota Bury St Edmunds, aku juga mendatangi beberapa tempat sarat histori dan rekreasi seperti The Buckingham Palace, Windsor castle, House of Commons, Big Ben, The London Eye, Cambridge dan The Sherlock Holmes Museum. Dreams do come true, fellas! Dan inilah beberapa foto yang ingin aku bagi dengan keluarga, sahabat dan kawan sejawat. Semoga bisa menjadi inspirasi bahwa mimpi memang kadang bisa menjadi kenyataan. So keep on dreaming, it's sometimes worth it!










No comments:

Post a Comment