Saturday 4 June 2011

pesan singkat seorang teman


din, suka banget baca blogmu..
your dreams & your goals membuat orang yang membacanya perlu menata lagi apa target kita dalam hidup ini dan perlunya menuangkan mimpi dan tujuan kita dalam sebuah catatan....(buat aku terutama)
very simple tp kadang malas melakukannya...
secara tidak langsung tulisanmu menginspirasi pembacanya...
mimpimu sederhana tapi bisa mewujudkannya merupakan kepuasan yang tak ternilai.. nice to be your friend ^_^


Itu adalah pesan singkat dari seorang teman di akun facebook-ku beberapa bulan yang lalu. Membacanya membuatku semakin yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi dan target dalam hidunya, entah setinggi ataupun sesederhana apakah mimpi dan target tersebut. Yang membedakan adalah usaha untuk meraihnya. Mimpi dan target itu sendiri pun jelas merupakan dua hal yang berbeda. Saat kau bisa menentukan langkah-langkah apa yang harus kau ambil, serta strategi apa yang bisa kau terapkan untuk meraih sesuatu, maka itu adalah target. Sedangkan ketika kau terkadang dipaksa untuk bergantung pada faktor keberuntungan dalam usaha-usahamu itu, maka yang sedang kau tuju adalah sebuah mimpi.

Terkadang orang hanya memikirkan target tanpa memedulikan mimpi. Begitu juga sebaliknya, ada yang terlalu sibuk bermimpi tanpa menentukan target. Buat aku pribadi, hidup akan jauh lebih menarik untuk dijalani kalau kita mempunyai keseimbangan antara target dan mimpi. Seandainya seseorang hanya berkutat dengan target, mereka tidak akan mempunyai kesempatan untuk percaya pada kebesaran Sang Pencipta. Mereka tidak akan pernah tahu kesenangan saat memimpikan hal-hal paling indah dan mengagumkan dalam hidup yang singkat ini. Di saat seperti itu, hidup akan menjadi tidak lebih dari sebuah rutinitas yang harus dijalani dengan pola yang membosankan. Tapi sebaliknya jika seseorang terlalu sibuk dengan mimpi, hidup akan terasa seperti dalam sebuah mini seri di televisi, tidak ada yang benar-benar bisa kau pegang, karena semua hanya mimpi yang entah kapan akan jadi kenyataan. Kau pun akan melewatkan detil-detil dalam hidup yang justru mungkin bisa menjadikan hidupmu lebih baik.

Sekarang yang harus dilakukan adalah membangun jembatan untuk menghubungkan keduanya. Dengan begitu, kita bisa melangkahkan kaki dari target ke mimpi atau sebaliknya dengan mudah. Karena pada akhirnya, target bisa saja tidak terpenuhi sedangkan mimpi bisa saja jadi kenyataan.

Terima Kasih Pipit Indahyani karena sudah memberikan aku satu lagi alasan untuk terus menulis demi target dan mimpi-mimpiku. Semoga kau bisa menata mana target hidup dan mimpimu. xxx

3 comments:

  1. Pipit Indahyani04 June, 2011 19:09

    Senang sekali seorang teman telah mengangkat pesan singkatku di blognya, actually that short message i wrote to you from the deepest of my heart....
    after reading your dreams and your goals is like turning back the memory in my brain about what the goals and dreams that have been planned 10 years ago and would like what I am 10 years later, I saw a reflection of me enthusiastically when I read what you wrote it ....
    it seems I have been reminded again about the purpose and my dreams through your writing, it was like destiny,wasn't it?

    ReplyDelete
  2. Thank you, dear! 10 years ago, I had no idea about my own dreams and goals. It was a couple of years ago that I eventually knew what I wanted in my life. Then I started building the bridge to get there. You can always start building yours, never let anything or anyone get in the way. yes, it was indeed a destiny. Now the question is, are you planning to put this into reality or let all the words stuck in your brain? Either way, best of luck ^_^

    ReplyDelete
  3. Pipit Indahyani04 June, 2011 20:15

    Senang sekali seorang teman telah mengangkat pesan singkatku di blognya, actually that short message i wrote to you from the deepest of my heart....
    after reading your dreams and your goals is like turning back the memory in my brain about what the goals and dreams that have been planned 10 years ago and what would like I am 10 years later, I saw a reflection of me enthusiastically when I read what you wrote....
    it seems I have been reminded again about the purpose and my dreams through your writing, it was like destiny,wasn't it?

    ReplyDelete

Saturday 4 June 2011

pesan singkat seorang teman


din, suka banget baca blogmu..
your dreams & your goals membuat orang yang membacanya perlu menata lagi apa target kita dalam hidup ini dan perlunya menuangkan mimpi dan tujuan kita dalam sebuah catatan....(buat aku terutama)
very simple tp kadang malas melakukannya...
secara tidak langsung tulisanmu menginspirasi pembacanya...
mimpimu sederhana tapi bisa mewujudkannya merupakan kepuasan yang tak ternilai.. nice to be your friend ^_^


Itu adalah pesan singkat dari seorang teman di akun facebook-ku beberapa bulan yang lalu. Membacanya membuatku semakin yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai mimpi dan target dalam hidunya, entah setinggi ataupun sesederhana apakah mimpi dan target tersebut. Yang membedakan adalah usaha untuk meraihnya. Mimpi dan target itu sendiri pun jelas merupakan dua hal yang berbeda. Saat kau bisa menentukan langkah-langkah apa yang harus kau ambil, serta strategi apa yang bisa kau terapkan untuk meraih sesuatu, maka itu adalah target. Sedangkan ketika kau terkadang dipaksa untuk bergantung pada faktor keberuntungan dalam usaha-usahamu itu, maka yang sedang kau tuju adalah sebuah mimpi.

Terkadang orang hanya memikirkan target tanpa memedulikan mimpi. Begitu juga sebaliknya, ada yang terlalu sibuk bermimpi tanpa menentukan target. Buat aku pribadi, hidup akan jauh lebih menarik untuk dijalani kalau kita mempunyai keseimbangan antara target dan mimpi. Seandainya seseorang hanya berkutat dengan target, mereka tidak akan mempunyai kesempatan untuk percaya pada kebesaran Sang Pencipta. Mereka tidak akan pernah tahu kesenangan saat memimpikan hal-hal paling indah dan mengagumkan dalam hidup yang singkat ini. Di saat seperti itu, hidup akan menjadi tidak lebih dari sebuah rutinitas yang harus dijalani dengan pola yang membosankan. Tapi sebaliknya jika seseorang terlalu sibuk dengan mimpi, hidup akan terasa seperti dalam sebuah mini seri di televisi, tidak ada yang benar-benar bisa kau pegang, karena semua hanya mimpi yang entah kapan akan jadi kenyataan. Kau pun akan melewatkan detil-detil dalam hidup yang justru mungkin bisa menjadikan hidupmu lebih baik.

Sekarang yang harus dilakukan adalah membangun jembatan untuk menghubungkan keduanya. Dengan begitu, kita bisa melangkahkan kaki dari target ke mimpi atau sebaliknya dengan mudah. Karena pada akhirnya, target bisa saja tidak terpenuhi sedangkan mimpi bisa saja jadi kenyataan.

Terima Kasih Pipit Indahyani karena sudah memberikan aku satu lagi alasan untuk terus menulis demi target dan mimpi-mimpiku. Semoga kau bisa menata mana target hidup dan mimpimu. xxx

3 comments:

  1. Pipit Indahyani04 June, 2011 19:09

    Senang sekali seorang teman telah mengangkat pesan singkatku di blognya, actually that short message i wrote to you from the deepest of my heart....
    after reading your dreams and your goals is like turning back the memory in my brain about what the goals and dreams that have been planned 10 years ago and would like what I am 10 years later, I saw a reflection of me enthusiastically when I read what you wrote it ....
    it seems I have been reminded again about the purpose and my dreams through your writing, it was like destiny,wasn't it?

    ReplyDelete
  2. Thank you, dear! 10 years ago, I had no idea about my own dreams and goals. It was a couple of years ago that I eventually knew what I wanted in my life. Then I started building the bridge to get there. You can always start building yours, never let anything or anyone get in the way. yes, it was indeed a destiny. Now the question is, are you planning to put this into reality or let all the words stuck in your brain? Either way, best of luck ^_^

    ReplyDelete
  3. Pipit Indahyani04 June, 2011 20:15

    Senang sekali seorang teman telah mengangkat pesan singkatku di blognya, actually that short message i wrote to you from the deepest of my heart....
    after reading your dreams and your goals is like turning back the memory in my brain about what the goals and dreams that have been planned 10 years ago and what would like I am 10 years later, I saw a reflection of me enthusiastically when I read what you wrote....
    it seems I have been reminded again about the purpose and my dreams through your writing, it was like destiny,wasn't it?

    ReplyDelete